Tanpa terasa, saat ini kita sudah memasuki akhir tahun 2015, tahun dimana ketika kita bicara tentang kondisi negara kita tercinta ini, Indonesia, maka salah satunya kita akan bicara tentang kondisi krisis ekonomi yang terjadi dengan beberapa indikatornya. Nilai Dollar yang semakin tinggi terhadap rupiah, kenaikan harga barang, banyaknya industri yang tidak bertumbuh di tahun ini, bahkan turun yang berikutnya diikuti pemutusan hubungan kerja karena kesulitan pengusaha dalam mengembangkan bisnisnya.
Walaupun secara global kondisi negri kita ini dalam kondisi krisis ekonomi, tetap saja selalu ada cerita sukses dan berkembangnya bisnis – bisnis atau perusahaan tertentu walau disaat krisis, seperti kisah GO-JEK, Uber taxi, GRAB Taxi. Selain itu semakin berkembang situs penjulan on line seperti Lazada, Zalora, Dinomarket, Bukalapak, dll. Kesimpulannya, krisis seperti apapun selalu ada peluang untuk berkembang dan sebaliknya, Bertumbuh seperti apapun iklim ekonomi nasional, selalu ada kisah – kisah bisnis dan pribadi – pribadi yang hancur, bangkrut, terpuruk, dan kondisi sejenisnya.
Jika ditahun ini kita termasuk yang menghadapi tantangan, baik secara pribadi, perusahaan maupun industri,maka ada beberapa kiat Sukses dalam menghadapi Tantangan ini :
1. Ikhlas
Ketika kondisi krisis ekonomi terjadi di negri kita ini, makan banyak sekali kondisi – kondisi yang diluar kendali kita, seperti kurs Dolar yang terus menanjak, turunya daya beli, dll. Jangankan kita, bahkan presiden dan pemerintah saja sampai dengan saat ini belum berhasil mengambalikan keadaan seperti tahun – tahun yang lalu. Oleh karena itu daripada marah – marah, ngomel, ngedumel dan ketidakterimaan kita atas kenyataan yang ada ini, maka kita memiliki pilihan respon lain atas krisis atau tantangan yang ada ini dengan “Ikhlas” atas kondisi ini.
Ikhlas berbeda dengan menyerah, menyerah itu pasif sementara Ikhlas itu ketika hati menerima dan tunduk kepada keadaan yang ada, tetapi secara fisik dan mental kita tetap aktif melakukan yang terbaik. Karena bagaimanapun, terima tidak terima, ikhlas tidak Ikhlas toh kenyataanya kita semua tetap merasakan kondisi yang ada
2. Evaluasi Diri
Daripada kita sibuk menghabiskan waktu, dengan berkutat dan kecewa dengan kondisi dan keadaan yang ada diluar kendali kita, yang bukannya memdekatkan kita kepada solusi, tetapi malah memperburuk keadaan. Maka sebaiknya kondisi ekonomi dan bisnis seperti yang terjadi di tahun 2015 ini sebagai kesempatan untuk meng-evaluasi diri.
Biasanya seseorang akan lebih mudah melalukan evalusi diri disaat sedang jatuh, terpuruk, bangkrut atau sejenisnya. Lebih sulit untuk seseoarang mengevaluasi diri dengan sangat mendalam ketika dalam kondisi menanjak dan berkembang. Cobalah mencari tahu hal – hal baik apa saja yang sudah dilakukan, hal – hal apa yang masih harus diperbaiki dan dikembangangkan. Orang – orang yang akan sukses dan mampu mempertahankan kesuksesannya dalam berbagai kondisi, pastilah mereka selalu meng-evaluasi diri sacara rutin
3. Aksi Besar
Ketika menghadapi tantangan, maka aksi biasa saja tidak cukup dan diperlukan Aksi yag besar untuk memenagkan tantangan yang kita hadapi. Sebagaimana ketika seorang nahkoda menemui badai besar maka agar sukses melewati badai tersebut maka harus melakukan tindakan yang berbeda dengan semangat yang juga berbeda pula. Pastikan agar bisa mencapai target penjualan saat krisis kita melakukan cara – cara yang berbeda, atau cara yang sama tetapi dengan semangat yang berbeda.
Kesimpulannya, agar Sukses menghadapi tantangan berupa kondisi ekonomi saat ini, ataupun bentuk tantangan lainnya maka Pastikan Kita Ikhlas dengan kondisi yag terjadi ini, dan jadikan ini sebagai kesempatan untuk evalusi diri serta yang juga sangat penting adalah lakukan Aksi besar.
Salam Sukses Mulia
Adriano Giovani (@adrianogiovani / 081584773870)
